When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Siapa di dalam?" Syahir tersentak kaget sembari menempelkan tubuhnya ke dinding. Pemuda itu menahan nafas dengan berharapa kalau ia tidak akan ketahuan sekarang. Syahir tersentak kaget saat mendengar ketukan dari pintu masuk. Dan tidak lama setelah itu terdengar suara ramai orang-orang yang masuk membuatnya bisa bernafas lega. "Gimana keadaan lo, elo baik-baik aja kan?" "Aku gak mungkin baik-baik aja disaat begini kan, Syahid sama Syahir ... " kata Syaqila dengan kembali terisak membuat Syahir menghela kasar makin merasa bersalah, "gak usah dengarin dia. Sekarang istrahat aja, oke." Syahir masih mendengarkan dengan menempelkan telinga pada pintu. "Gimana aku bisa istrahat kalau Syahid sama Syahir belum ketemu," "Astaga," "Yaudah, makan aja dulu ya ... biar kuat nangisnya." Syahi