Bab 42

1052 Words

"Aku nggak tau, Ar. Gimana cara bilangnya ke Maira. Aku nggak mau dia kaget dan lebih parahnya dia nggak mau berjuang...." "Kamu jangan bicara kayak gitu, Raina. Aku yakin Maira pasti bakal kuat. Kamu tau kenapa? Karena dia nggak sendiri. Kekuatan Maira itu adalah kita. Jadi kita bakal lakuin apa pun demi kesembuhan Maira. Meski pun dokter bilang harapan untuk Maira sembuh itu kecil tapi kita harus percaya kalau takdir Allah itu jauh lebih baik." "Tapi aku takut, Arman..." "Kita sama-sama Laena rasa takut itu, ya? Aku bakal cari informasi kemana pun agar Maira mendapatkan pengobatan yang lebih baik." Selebihnya Raina hanya bisa menangis. Besok adalah jadwal Maira untuk melakukan kemoterapi untuk yang pertama kalinya. Sungguh, Raina belum siap melihat tubuh Maira harus di tusuk jarum-ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD