Razzi, Aska, dan Asifa menikmati ruti pisang dengan teh buatan Zizi. Sementara, Rara memanggil Zizi untuk masuk ke dalam kamarnya. "Ceritakan, bagaimana tadi saat Paman Aay bertemu dengan Acil Rara." "Paman Aay cemen, langsung kabur, pulang! Acil Rara ... sepertinya memang ada perhatian dengan Paman Aay. Karena dia ngatain Paman Aay terus, menyebut Paman Aay playboy segala. Katanya melihat sendiri Paman dengan cewek. Kalau dia tidak memperhatikan, tidak mungkin segitunya, Nini." Zizi bercerita dengan penuh semangat, dan wajah penuh ekspresi. "Mantap! Analisa Zizi tepat!" Rara mengacungkan kedua jempol tangannya. "Kenapa sih, tidak langsung cerita saja, kalau Acil Rara itu kembarannya Acil Lala?" Tanya Zizi yang tidak sabar melihat Aay, dan Rara bersatu. "Kalau langsung tahu tidak seru