Hari Minggu, keluarga Ramadhan mengundang keluarga Banyu untuk makan siang di rumah mereka. Rara yakin sekali, putra sulungnya akan menghindari pertemuan itu. Rencananya, jam sepuluh keluarga Banyu akan datang. Setengah sepuluh, Aay sudah ijin pergi, dengan alasan ada janji ingin mengunjungi temannya. Seperti biasa, Aay ingin pergi ke pondok kebun. Di jalan depan rumah ia berpapasan dengan mobil Aan yang membawa keluarga Banyu. Aan menghentikan mobil saat melihat Aay naik motor. "Kemana, Bang!?" Tanya Aan. "Pergi sebentar, mari, Bu. Mari, Pak. Assalamualaikum." Aay menganggukkan kepala, dan memberikan senyum pada Banyu yang duduk di sebelah Aan, dan Meera yang duduk di jok belakang bersama Tama, Lala, yang ia kira Rara. Aay menatap Lala, Lala tersenyum padanya. 'Tumben dia senyum mani