Dokter tersenyum, tatapannya pada Ardan yang berdiri tegang di samping Andri. "Selamat ya, Ardan, sebentar lagi akan jadi abba." Dokter mengulurkan telapak tangan untuk menyentuh bahu Ardan. "Alhamdulillah ...." Semua mengucap syukur. Ardan langsung sujud syukur, sebelum masuk ke dalam kamar. Nini-nini ikut masuk ke dalam kamar. Vanda, dan Rara juga. Sedang Aya mengantar dokter ke luar rumah. Di dalam kamar. Ardan tidak sadar sudah menciumi Rahmi di depan keluarga, karena bahagia yang meluap di d**a. Vanda memeluk Asma yang tersedu karena bahagia. Rara memeluk bahu Ziah, dan Asifa. Aya yang menyusul masuk ke dalam kamar saling menggenggam tangan dengan ibu mertuanya. "Maaf, sudah membuat semua orang cemas," ujar Rahmi seraya mengusap pipinya yang basah. "Tidak apa, cemas sebenta