bab 44

1908 Words

Selain Abraar yang sedang tidak enak badan, Samuel dan Meisya juga kurang tidur tadi malam karena harus menjaga putra mereka hingga siang itu keduanya begitu nyenyak terlelap dalam tidur siang, bukan di atas ranjang bersama Abraar tetapi di atas sofa yang aada di ruang tengah lantai dua rumah mereka. Dari ruangan itu mereka bisa mengawasi Abraar karena sengaja tidak menutup pintu kamar, keduanya mengobrol sambil berbaring berpelukan di atas sofa itu hingga keduanya terlelap. "Uhuk ... Uhuk .... Mama ...." Meisya terjingkat, bangun dari pelukan sang suami saat mendengar suara sang putra yang terbatuk batuk lalu memanggil dirinya. "Iya, Sayang, Mama di sini," jawab Meisya, wanita itu meninggalkan sofa dan segera berjalan ke kamar untuk menghampiri Abraar yang tengah menahan tangis sambil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD