bab 45

2200 Words

"Pak ... Pak Reza." Panggilan dari Jenar membuat Reza tersadar dari lamunannya yang sedang menerawang dengan pemikiran nakalnya, lalu pemuda itu tersadar jika Samuel bukan tipe lelaki nakal seperti bayangannya. "Iya, apa?" tanya Reza yang masih saja berdiri di tempatnya. "Bapak ngapain di sini?" tanya Jenar yang masih belum tahu untuk apa Reza ada di tempat itu, Jenar bahkan belum tahu kalau dia lah yang membuat operasi neneknya bisa berjalan saat ini. Bukannya menjawab pertanyaan Jenar pemuda itu malah berjalan mendekat lalu menghempaskan tubuhnya di kursi tunggu yang ada di sebelah Jenar, kursi tunggu itu berbeda dengan kursi yang ada di ruangan ICU, jika di ringan ICU kursi tunggu berbentuk memanjang dari beberapa kursi yang menjadi satu maka di ruang tunggu operasi itu kursi tung

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD