bab 40

2041 Words

"Kamu enggak apa-apa, Sayang, nganterin Jenar ke rumah sakit? Enggak apa-apa kamu pending janji kamu sama pasien?" tanya Samuel pada sang istri saat wanita itu mengantarkannya sampai tepat di sebelah pintu mobilnya, Abraar sudah lebih dulu memasuki mobil itu dan menunggu sang ayah di dalam. "Kalau apa-apa gimana, kamu yang mau nganterin Jenar ke rumah sakit? terus kerjaan kamu sendiri gimana?" Meisya malah balik bertanya pada sang suami sambil menatap wajah tampannya, ada sebuah senyum manis di wajah cantik itu. "Ya enggak begitu, maksud aku kan kita bisa kasih dia uang biar dia ke rumah sakit naik taksi, baru nanti setelah kamu selesai praktek kamu nyusulin dia ke rumah sakit," kata Samuel memberitahu sang istri gagasan yang sedari tadi di pikirkannya, Meisya tersenyum tenang sambil m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD