After Marriage 2

906 Words
An ; tulisan bercetak miring adalah flashback. Daffa duduk diatas jembatan kayu yang meliuk menutupi seperempat kolam ikan dirumahnya. Ia menatap ikan-ikan koi yang sedang berebut makanan. Daffa menghela napas pelan. Diliriknya undangan dengan pita pink itu dengan seksama. Caca Thakiya  & Galen adyatma ballrom hotel Santika, At 19.00 Daffa menarik napas sekali lagi. Rasanya sakit sekali. Mereka menjalin hubungan selama 4 tahun lebih. Dan kandas 3 bulan yang lalu karna sebuah perjodohan sialan. Daffa menarik rambutnya. "ARGHHH!" "DOR!" Freya langsung mengambil tempat duduk disamping Daffa yang tengah frustasi itu. Cewek itu langsung nyerobot undangan yang ada disamping paha cowok itu. "Ih cewek Lo mau nikah?!" Dengan enteng cewek itu bertanya kepada Daffa. Daffa hanya meliriknya tanpa mau menjawab. "Ih Daffa jawab dongggggg!" Daffa menarik napas. "Iya." Suaranya terdengar dingin. "Lo-putus sama dia?" Daffa mengangguk. Freya melebarkan pupil matanya. "IH GIMANA BISA?! CERITAIN NGGGAK!" Dengan sedikit memaksa Freya meminta Daffa untuk bercerita. Awalnya Daffa memang tidak ingin berbagi apapun pada cewek manja dan centil ini. Tapi Daffa pikir-pikir tidak ada salahnya juga cerita kepada cewek ini. Siapa tau ia bisa menghiburnya. Akhirnya mengalir lah cerita itu dari mulut Daffa tentang hubungannya bersama Caca. Freya menilai bahwa Caca sangat bodoh karna meninggalkan Daffa. Tapi kalo Freya jadi Caca pasti akan seperti itu. Meskipun hidup serumah dengan orang yang tidak dicintainya memang tidak enak. Huft. Freya meninggalkan Daffa sendirian setelah cowok itu selesai bercerita. Daffa mendengus kesal. "Dasar saiko," Tapi tak lama Freya datang dari dalam sembari membawa sebucket ice cream chocolate. Reya memberi Daffa sendok, lalu membuka penutup bucket itu. "Ayo dimakan. Jangan galau, mending makan es! Mmm.. gue gatau sih ini bisa bikin lo baikan atau ngga, tapi dari dulu gue selalu makan ice cream kalo lagi sedih." Dan mau tidak mau, Daffa sedikit terpesona dengan cewek manja itu. *** Masa sekarang Freya membuka matanya ketika alarm berbunyi. Ia mematikan alarm itu lalu matanya menatap ke arah jam dinding yang ada di atas televisinya. Jam 03.00 dini hari. Freya buru-buru bangkit dan memakai kembali pakaiannya. Ia mencepol rambutnya ke atas lalu berjalan ke arah Daffa yang masih tertidur dengan badan telungkup. Reya memberikan kecupan-kecupan kecil pada wajah Daffa membuat Daffa sedikit terganggu di tidurnya. "Sayang bangun yuk! Udah jam 3 pagi loh," "Bentar sayaaang. Lima menit lagi ajaaaa," Freya hanya menggeleng. Ia kembali mengecup pipi Daffa. Kali ini agak sedikit lama. Daffa terlanjur ngantuk. Pria itu baru saja tertidur jam setengah satu dini hari. Akhirnya Daffa bangun. Ia menatap Freya lalu memberinya subuh kiss di bibir dan lehernya. "Mandi dulu gih. Aku siapin air anget ya." Kata Reya. Daffa hanya diam sembari duduk untuk mengumpulkan nyawanya. Reya keluar dari kamar mandi setelah ia menyiapkan air hangat untuk Daffa mandi. Lelaki itu bangkit dengan bertelanjang d**a. Lalu memeluk Reya dari belakang. "Ngga mau mandi bareng?" Freya mencubit lengan Daffa pelan. "Jangan aneh-aneh deh sayang." Daffa tertawa lalu mencium bahu wangi istrinya. "Aku mandi dulu ya love," katanya sembari mencium pipi Freya dari samping. Freya hanya bisa tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Kenapa bisa semanis ini sih?! kan dulu waktu sekolah cuek banget kayak ikan asin! *** Daffa memperhatikan Reya yang tengah merebus air hangat di atas kompor listrik itu. Reya terlalu seksi. Daffa jadi takut sendiri. "Yang besok-besok kalo aku masih tugas, pakaian kamu jangan gini ya.." Freya mengerutkan alisnya. Meneliti penampilannya. Apa yang salah memangnya? "Loh emang kenapaa?" Freya berjalan ke arah Daffa sembari membawa segelas teh hijau hangat untuk suaminya. "Aku takut," kata Daffa pelan. Reya semakin mengerutkan alisnya lalu menyiapkan roti isi untuk Daffa. "Takut kenapaa?" "Takut Rayyan tertarik sama kamu," kata Daffa pelan. Reya tertawa. Reya baru tau jika pakaian bisa memikat hati seseorang. "Heei kok gitu bilangnya?" Freya mengambil tempat duduk di samping Daffa. Daffa mengusap punggung tangan Reya. "Kamu seksi banget abisan. Besok-besok pake baju lengan panjang aja yaaa.." Reya mau tidak mau tertawa pelan. Padahal pakaiannya saat ini hanya daster biasa. Itupun panjangnya dibawah lutut. Hanya saja memang lengannya pendek. "Ini kan panjang sayang," "Bukaaan. Itu lengannya pendek. Pokonya besok-besok pake baju lengan panjang!" Final. Maka dari itu Freya hanya bisa mengangguk sambil menatap suaminya tersenyum. *** "Aku berangkat ya love," pamit Daffa pada istrinya didepan pagar rumah Raka dan Nara. Freya menatap Daffa lama. Lalu memeluk pria itu. "Hati-hati ya.. aku selalu nunggu kamu pulang. Aku sayang kamu." Daffa mengusap rambut istrinya. Menjadi istri dari seorang pilot memang tidaklah mudah. Pasti ada rasa khawatir serta takut tiap kali akan melepas suami pergi bertugas. "Iyaaa. Jaga diri baik-baik ya dirumah. Aku sayang kamu. I love u," kata Daffa. Freya semakin mengeratkan pelukannya ditubuh Daffa. Mengabaikan grab car yang sudah menunggu di luar pagar sedari 5 menit yang lalu. Freya melepas pelukannya lalu menatap netra Daffa lagi. "Janji bakalan pulang dengan selamat, ya?" "Janji sayang." Daffa membawa istrinya kedalam pelukannya sekali lagi. Ia melepas pelukannya lalu menatap Freya. "Kenapa?" Daffa menatap grab car, lalu menatap Freya lagi. Lalu menatap grab car lagi. Akhirnya ia mendekatkan bibirnya pada telinga Reya. "Boleh aku cium?" Reya memandang grab car sesaat, lalu menatap Daffa dan mengangguk. Daffa langsung mencium bibir istrinya. Melumatnya lembut dan menariknya dengan gigitan kecil di bibir bawahnya. Daffa mengusap bibir Reya yang merah dan basah akibat ciuman mereka. "I love u, i'll be back.." Daffa akhirnya menyeret kopernya dan masuk ke dalam grab car. Ia melambaikan tangannya sebelum akhirnya mobil itu menjauh dari kompleks perumahan elite tempat mereka tinggal. Freya menghapus air matanya. Ah ia akan kemakan rindu lagi seminggu ke depan..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD