Terima Kasih Sherry

1387 Words

"Ini lantai terakhir, Kak." Ujar Cindra dengan lelah. Sudah lebih satu jam ia menemani Sherry berkeliling rumah sambil menjadi juru fotonya. "Oh! I Love it!" Sherry memandang sekeliling roof top lantai empat itu dengan takjub. "Itu pasti teropongnya Leo?" Jeritnya saat melihat sebuah teropong besar yang berdiri di pinggir balkon. Cindra mengangguk sambil mencoba tetap tersenyum. "Mau aku fotoin lagi, Kak?" Tanyanya. Dan Sherry pun mengangguk dengan antusias. Ia lalu berpose dengan teropong menempel di wajahnya. Berpose di pagar tembok, di setiap sudut ruangan, di atas sofa-sofa rotan yang empuk, dan di meja makan. Oh iya, tak lupa juga ia berpose di area berbeque. Dengan pose seolah-olah ia sedang berbeque-an. Roof top lantai empat itu memang indah, apalagi kalau malam hari. Ruangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD