PART-14 Pagi ini, kubuka mataku dengan senyuman. Aku terbangun karena mendengar ponsel Dewa berteriak begitu keras. Dewe menggeser tubuhnya perlahan agar tidak membangunkanku lalu mengambil ponselnya di atas nakas. Aku masih pura-pura tidur dengan memeluknya. "Hallo, Pa...." Dewa menjawab panggilan di ponselnya dengan sangat pelan. "Dewa tidak bisa, Pa. Dewa masih ada urusan," ucap Dewa lagi. "Okay. Kirim saja alamatnya. Aku akan ke sana.'' Dewa menutup panggilan di ponselnya dengan kesal. "My sexy angel wake up, please." Dewa membelai punggungku dengan lembut. "Emmhpppp..." Aku mengerang. "Gadis, Sayang. Bangun, please." Ucap Dewa lagi. "Aku lelah, Dewa. Tubuhku terasa remuk. Tulang-tulangku rasanya rontok semua." "Maaf, aku tahu kau pasti lelah. Sekarang bangun dan mandilah. A