Clary bergegas meneguk jus jeruknya ketika mendengar suara bel pintu utama berbunyi. Setelah itu ia pun menyambar tasnya yang tergeletak di atas meja, lalu berlari meninggalkan gelas bekas jus dan piring bekas sarapannya tergeletak di atas meja. "Maaf, sudah lama menunggu, ya?" ucapnya setelah membuka pintu. Zaky tak merespons. Pemuda itu hanya menatapnya dengan raut aneh, membuat Clary salah tingkah. "Ada apa?" Gadis itu menunduk meneliti penampilannya. "Apa ada masalah? Ada yang salah dengan penampilanku, ya?" Zaky mendekatkan dirinya, lalu mengangkat dagu sang kekasih. Tanpa permisi ia mendekatkan bibirnya dan menyapu bibir Clary membuat gadis itu terperangah. Jantungnya bermaraton, kedua tangannya menggantung kaku. "Ada bekas jus jeruk di bibirmu. Rasanya j