"Clary, kau ...." Zaky memundurkan dirinya. Wajahnya berubah pucat. Bukan karena takut pada Clary yang mencoba mengintimidasi. Namun, lebih karena cemas membayangkan apa yang akan dilakukan Clary setelah ini. Ia tak menyangka bahwa semua yang dilakukan gadis itu semata-mata hanya untuk menjebaknya. "Kenapa, Zaky? Kau jangan berpura-pura bodoh dan polos seperti itu. Harusnya kau senang karena aku sudah membantumu memuluskan rencana itu. Bukankah tadi lumayan seru. Apa itu bisa membangkitkan libido orang-orang yang akan menonton video kita? Apa perlu aku ulang lagi mengangkang di hadapanmu?" Clary merangkak di atas ranjang mendekati Zaky yang masih ada di sana. "Clary, cukup kumohon, hentikan semua ini." Zaky menutup kedua telinganya dan memejamkan netranya. Namun, Clary segera