Clary mengusap lembut punggung pemuda yang duduk lesu di sebelahnya. Mata indah pemuda itu menatap kosong ke tengah lautan yang tak lagi terlihat biru, karena suasana hari yang sudah berganti gelap. "Kau tak apa-apa, ‘kan?” Suara gadis itu terdengar samar di tengah deru ombak yang saling susul-menyusul terhempas di pasir pantai. Pemuda itu hanya menggeleng lemah, sesekali wajahnya menunduk, kedua tangannya mengusap dahinya dan menyibak ke belakang seluruh poninya dengan kedua tangan. Terdengar tarikan napasnya begitu berat. "Benarkah apa yang di ceritakan ibu? Bukankah itu mengerikan, Clary?” ucapnya lirih, tanpa melihat ke arah gadis di sebelahnya. "Jika itu benar, maka aku benar-benar bersalah padanya.” Zaky menjeda kalimatnya, kembali menarik napas berat. "Aku seri