When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Meminta izin ke kamar mandi, itu hanya alasan untuk menghindar dari Farel, aku tidak ingin bertemu Farel dan tidak ingin membahas masa lalu dengan lelaki itu.Saat ia masih duduk menunggu, aku sudah berbelok ke samping hotel. Tentu saja menghindar darinya lagi. Farel benar, melarikan diri memang kebiasaan ku, aku kembali melakukannya pada Farel saat ini, saat aku meminta izin ke kamar mandi, aku tidak ingin kembali, aku sengaja menghindar darinya, aku tahu ia tidak akan tinggal diam, akan mencari di setiap ruangan hotel. Tetapi, fakta kalau Farel mengetahui kehamilanku, membuatku kembali tidak berdaya, aku tidak ingin lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu mendekatiku. Aku merasa hidup ini kembali dalam bahaya, ingatanku kembali pada ancaman yang dilakukan Marisa padaku dan kembali me