26. Rasa yang Sama

1055 Words

Perkataan Pak Hendar menjadi beban pikiran Reygan. Pria tersebut tak berani mengatakan seperti apa keluarganya. Tapi memang benar, kebahagiaan untuk Wulan memang lebih utama. Bagaimana jika keluarganya tak menerima Wulan? Sementara dirinya sendiri sudah dijodohkan dengan perempuan lain. “Jangan dipikirkan,” tutur Wulan yang menghampiri Reygan. Mereka berdua duduk di bawah pohon mangga yang ada di depan rumah Wulan. Sore itu langit tidak cerah, hanya mendung tapi enggan menumpahkan hujan. “Memang kamu kira aku sedang memikirkan apa?” Reygan bertanya balik. Wulan pun langsung salah tingkah. “Me ... memikirkan ... aku? Eh, maksudnya ... memikirkan omongan bapakku?” pungkas Wulan dengan cepat. Gadis dokter itu duduk di bangku bambu yang sama dengan Reygan, tapi posisi mereka tidak berde

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD