"Tapi bagaimana kalau apa yang dikatakan Senna adalah benar, David?" ujar Venia saat mereka berjalan beriringan menuruni tangga. Mereka sibuk berbicara dengan cara berbisik-bisik merencanakan sesuatu untuk membuat paman Jovan bicara. Tanpa sadar bahwa dari kejauhan ada seseorang yang sedang memperhatikannya. "David menurutmu setelah urusan kita selesai di sini, apa kita masih bisa berhubungan baik suatu saat?" "Kenapa tidak, selagi kita dipertemukan lagi? Aku akan mengajak istriku untuk mengenalmu, perempuan tangguh tak takut pada apa pun," ucap David sambil tersenyum. Venia terkekeh. "Kamu berlebihan, David. Nyatanya di sini aku masih ketakutan sekarang, kau tau kenapa?" David menggelengkan kepala tidak mengerti. "Kenapa?" tanyanya. "Karena takut jadi persembahan Darius karen