Part 22

2298 Words

Saat jam istirahat, Julian langsung menuju ke lantai dua di mana ruang kelasnya yang saat ini ditempati Hazel. Ia mengabaikan getaran ponsel di sakunya. Isinya pasti dari Indri, yang pesannya berisi ajakan makan bareng dan sebagainya. Julian yang akhirnya merasa cukup terganggu menyanggupi perempuan itu untuk pulang bersama hari ini. Tidak ada hak bagi Julian memutuskan seperti itu, seharusnya Hazel juga tahu masalah ini. Dari semenjak ia masuk rumah sakit—dan tertukar—Indri sebenarnya cukup rajin meneleponnya. Dan Julian belum ada kesempatan untuk memberitahukannya pada Hazel. Atau mungkin ia tak akan memberitahunya sampai kapan pun. Ini aneh. Ia merasa tidak rela jika perempuan itu masih terus menjalin hubungan dengan Hazel. Setelah sampai di pintu kelas, Julian tidak langsung masuk.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD