Hazel sama sekali tidak memperkirakan bahwa ia akan terjaga semalaman suntuk. Meskipun mendapat jatah ranjang kosong di kamar rawat kelas satu itu, pemandangan di mana Julian tengah tertidur lelap ternyata lebih menarik dari apa pun. Ia memang memantapkan hati untuk menjaga adik kelasnya itu—hebatnya ia benar-benar menjaganya sampai pagi. Jadi, ia sangat bersyukur karena bisa melihat keadaan Julian semakin membaik. Sambil menarik napas pelan mengasihani mata pandanya, ia melirik ke arah Julian yang terduduk manis di ranjang. Pemuda itu sudah bangun dan sedang menatap ke luar jendela. Hazel tersenyum miring, dilihat dari mana pun Julian terlihat lebih manusiawi karena semalam porsi tidurnya cukup. "Ngapain lo ngeliatin gue mulu?" Hazel tersentak dan lantas menggaruk kepalanya kikuk. "Gue