"Jati, apa rencana kamu setelah selesai dari sini". Tanya Jeruk Purut Pelan.
"Saya berencana akan pergi ke negara Timur"
"Jauh"
"Iya"
"Ada keluarga di sana?"
"Ada paman disana".
"Syukurlah, setidaknya tidak sendiri".
"Bagaimana dengan kamu?"
"Saya belum ada rencana, saya ingin kerja saja".
"Semoga dapat".
Rencana itu disusun agar bisa jalan dengan tujuan. Rencana itu diatur agar bisa menjadi pegangan dalam melangkah. Jika kedepannya hanya ada isyarat yang mengharuskan move. Iya itu tidak masalah. Setidaknya ada rencana dahulu. Rencana mengajarakan kepada kita agar bisa berhati-hati. Memilih yang terbaik sesuai dengan kondisi masa depan. Melihat peluang, dan membiarkan semua berlaku sesuai dengan keinginan. Rencana ini yang menjadikan kehidupan hidup.
Pelan-pelan melaju rumah, yang menjadi tempat tinggal Jeruk Purut. Rumah yang dipenuhi dengan beragam pohon dan bunga yang tertata sesuai barisnya. Sangat asri, membuat betah bagi yang berkunjung.
Rumah semakin dekat dan belum sampai. Mengeja waktu dalam perjalanan dengan mengingat apa saja yang baik untuk dilakukan setelah ini.
Pergi ke negara Timur memnag menjanjikan, kondisi keuangan yang membaik. Kondisi pekerjaan yang lebih baik. Semua bisa didapat. Hanya saja, sangat disayangkan jauh dari apa yang dimiliki sekarang. Itu yang membuat tidak betah. Keadaan baru, keadaan membuat kerinduan mencekam jika tidak bisa diobati dengan baik.
"kita sudah sampai".
"terimakasih banyak, kita jumpa lain waktu"
"Hati-hati di jalan".
"Berkabarlah"