Ibu Arum memperhatikan putranya yang beberapa kali melihat ke arah halaman. Padahal makanan sudah tersaji di depannya. "Apakah masakan ibu tidak enak?" "Emh, enak kok!" Reval yang terkejut tiba-tiba ditanyai ibunya, hampir menjatuhkan sendoknya. Setelah menginap di kantor selama beberapa hari, malam ini dia akhirnya bisa pulang. Tapi orang yang ingin dilihatnya tidak ada di rumah. Membuatnya sedikit kesal dan kecewa. Berpikir akhirnya bisa melihat wajah cantik yang dia pikirkan selama ini, tapi si cantik belum juga terlihat. Reval jadi agak frustasi. Ibu Arum memberikan lauk di piring putranya. Mengamati ekspresinya yang buruk, dia pun menghela napas kemudian tersenyum maklum. "Kiara bilang, dia akan pulang terlambat. Jadi jangan menunggunya!" Reval menatap wajah ibunya, dia melanju