Gemuruh Petir

1051 Words

Sinar mentari pagi menyapa Lembah Ashen dengan kehangatan yang terasa asing, bagai sentuhan lembut setelah mimpi buruk panjang. Kabut hitam yang mencekik kini telah sirna, menguap perlahan, seperti ingatan kelam yang memudar. Desa yang selama ini tersembunyi, kini tersenyum kembali dengan warna-warninya. Rumah-rumah kayu tampak lebih cerah, atap jerami mereka berkilauan memantul cahaya, seolah menarik napas lega. Udara terasa begitu ringan, membawa aroma tanah basah yang segar dan semerbak bunga liar yang baru saja mekar, seolah alam pun ikut merayakan kebebasan. Senja berdiri di tepi jurang, matanya menerawang jauh ke bawah, memandangi desa yang kini tampak lebih hidup dari yang pernah ia ingat. Ia melihat penduduk desa bergotong royong, memperbaiki kerusakan yang ditinggalkan oleh seran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD