When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Di tengah kepungan makhluk-makhluk bayangan yang mengerikan, di bawah tatapan mata merah yang membara, dan di hadapan bayangan hitam besar yang mengancam, Senja merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Hawa dingin itu bukan berasal dari udara malam yang menusuk, tetapi dari kegelapan yang merayap di dalam dirinya, kegelapan yang seolah-olah memanggil kegelapan yang lebih besar, kegelapan yang akan menelan segalanya. Dan di tengah suara gemuruh yang semakin dekat, Senja menyadari bahwa mereka tidak hanya menghadapi musuh-musuh yang terlihat, tetapi juga musuh-musuh yang tersembunyi di dalam kegelapan, musuh-musuh yang akan menguji keberanian dan kekuatan mereka hingga batasnya, musuh-musuh yang akan menentukan nasib mereka, nasib desa mereka, dan mungkin nasib seluruh dunia. Bayangan hit