Angkasa mengantar Naviza pulang, mereka sampai saat matahari sudah setinggi orang dewasa. Awan mendung berangsur menghilang. mereka berdua basah kuyub saat Son menyambut di pintu depan. Son jelas sangat kaget melihat Naviza pulang bersama Angkasa. dia sampai tidak bisa berkata apa-apa. "jangan memasang wajah seperti itu." seru Naviza. "kami hanya kebetulan bertemu saja." Angkasa turun lebih dulu, lalu mengulurkan tangan membantu Naviza turun. Son mengamati mereka sambil tersenyum. "aku suka pemandangan ini." seru Son, dia menghampiri mereka berdua, mengambil alih tali kuda, Naviza masuk ke rumah, dia berjalan cepat, buru-buru masuk tanpa menoleh sedikit pun, tangan kanannya masih meremas kepalanya, sepertinya kepalanya masih pusing. Dia tidak menghiraukan Son sedikit pun. "bagaimana k