Setelah mengantar mama pulang, gue kembali ke unit dan mengambil kotak makan yang sudah gue siapain tanpa sepengetahuan mama tadi. Lalu meluncur ke unit Randita. "Sayang! Udah bangun belum?! Nih aku bawain makanan buat kamu. Spesial buatan calon mertua," teriak gue memasuki ruang tengah unitnya. Tapi langkah gue mendadak tersendat ketika ada seorang cowok yang tengah duduk di sofa. Dia juga melihat ke arah gue. Siapa dia? Belum hilang tanda tanya di kepala gue, Randita muncul dari arah dapur dengan membawa minuman. "Eh, Van. Kamu udah datang." Gue berjalan pelan menghampiri mereka dengan mata tak lepas melihat tuh cowok. "Van, nih kenalin. Dia Deryl, temanku dari Makassar. Kebetulan lagi ke Jakarta jadi mampir ke sini." Lelaki itu berdiri dan mengulurkan tangan. "Deryl,"