REVANO Gue melompat dari tempat tidur, Randita masih terlelap. Dari tadi ponsel gue menjerit-jerit. Mama telepon. Hari minggu gue nggak pulang ke rumah. Pasti itu alasan kenapa ponsel gue nggak berhenti berdering hingga bikin kuping gue serasa mau pecah. Anehnya Randita masih terlelap saja tanpa merasa terusik. Sepertinya dia terlalu lelah. "Ya, Mah?" sapa gue langsung. "Revano, kenapa hari minggu kamu nggak pulang ke rumah? Mama nungguin kamu. Memangnya kamu nggak kangen sama mama?" "Sorry, Mah, Vano ada sedikit urusan yang harus Vano selesein." "Terus sekarang kamu lagi di mana? Kenapa apartemenmu kosong?" "Kosong?" "Iya, Mama sekarang lagi di apartemen kamu." "Apah? Kenapa mama nggak bilang kalau mau datang?" "Kamu aja baru angkat telepon mama." Gue menarik n