“Kamu ngapain di sini?” Syifa menoleh dan terkejut melihat Abrar sudah berdiri di belakangnya. Ia pikir, lelaki itu sudah berada di kantornya dan tidak akan kembali sebelum pulang kerja. “Pak Abrar. Sa-ya sedang mengasuh Faqih,” jawab Syifa gugup. “Kenapa tidak mengajar? Bukankah saya minta kamu mengasuh sepulang dari sekolah?” Pertanyaan Abrar membuat Syifa bingung bagaimana harus menjawab. Haruskah ia jujur tentang pemecatan yang ia terima pagi tadi? “Kenapa diam?” Abrar tampak tak sabar menunggu jawaban Syifa. Syifa yang tadi sedang berjongkok sambil menjaga Faqih, kini berdiri dan menghampiri Abrar. “Saya ... tidak mengajar lagi, Pak,” jawab Syifa ragu-ragu. Ia takut lelaki di hadapannya marah dengan alasannya. “Apa? Kenapa?” tanya Abrar dengan ekspresi yang sangat terkej