Dipecat

1086 Words

“Saya terima tawaran Bapak,” tegas Syifa. Ia sudah membulatkan tekad demi kesembuhan neneknya, meski harus mengundurkan diri dari sekolah. Di seberang sana, Abrar tersenyum tanpa suara. Setelah semua yang terjadi, akhirnya ia bisa menjadikan gadis itu sebagai pengasuh kedua putranya. “Baik. Besok saya akan ke sana mengurus semua administrasi nenek kamu.” Abrar menutup telepon dan memejamkan matanya sejenak. Ia berharap ini adalah keputusan terbaik untuk semuanya. Ya, semuanya. Tidak hanya untuk dirinya dan kedua buah hatinya, tetapi juga untuk kehidupan gadis itu dan neneknya. Syifa memandang neneknya yang sedang tertidur. Air matanya mengalir perlahan. Entah apa yang ia rasakan kini, dirinya tak mampu mengartikan. Hanya sesak yang terasa di dadanya. *** Abrar selesai mengurus se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD