Khawatir

1253 Words

Katakan kenapa kamu dipecat dari sekolah?” tanya Abrar saat Syifa tiba di rumahnya. “Saya sudah jelaskan waktu itu, Pak,” jawab Syifa. “Saya tidak yakin hanya itu alasannya. Duduklah. Bicara yang jelas dengan saya. Karena, saya masih berharap kamu bisa mengajar agar bisa memperhatikan Hanan selama sekolah,” pinta Abrar. Ia mengambil kesempatan ini untuk meminta penjelasan dari gadis itu. Syifa menghela napas perlahan setelah mendaratkan tubuhnya di sofa empuk ruang tengah rumah Abrar. Ia masih bingung apakah harus menceritakan yang sebenarnya pada lelaki itu. “Jangan buat saya menunggu lama untuk mendengar alasannya,” tegas Abrar, yang membuat Syifa sedikit terkejut. Ia menggenggam tangannya sendiri yang mulai terasa dingin. “Sebenarnya, selain karena saya sering izin dari mengaja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD