CHAPTER 22

1872 Words

Setelah berbelanja bersama, mereka melanjutkan rencana awal membuat hot pot di rumah Oase. Dengan hati riang, Oase membukakan pintu untuk Maria. Mulutnya diam, tapi mata berbinar-binar mirip anak anjing itu telah menjelaskan segalanya. Maria masuk terlebih dulu, diikuti oleh Yuri. Barulah Oase masuk, menutup pintu dan tentunya dia yang dijadikan tukang angkut barang. Kebiasaan Oase sejak dulu, selalu memperlakukan seorang wanita dengan baik, yah... meski hanya kepada wanita yang ia sukai saja sih. “Gimana? Aku hebat mengurus rumah, iya, kan?” ucap Oase minta dipuji. Ia baru saja menuntun mereka memasuki dapurnya yang minimalis. Namun, segala alat masak dan tentunya alat makan sangat lengkap. “Bersih dan terorganisir dengan baik, aku tak menyangka kamu bisa bersih-bersih,” komentar Mari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD