Arrayan berulangkali menggaruk rambutnya yang tidak gatal dengan perasaan tidak tenang. Remaja yang masih memakai seragam putih abu-abunya itu mengumpat samar merasa tidak berguna menjadi sepupu. Pasalnya tadi diperjalanan pulangnya ia tidak sengaja menemukan sosok Syahid yang sedang dalam keadaan terluka. Sepupunya itu terluka di bagian perutnya seperti di tusuk oleh seseorang. Pada saat Arrayan dan temannya Bima hendak mengantarnya ke rumah sakit pemuda itu malah menolak dan mempelototinya dan memperingatkannya untuk tidak memberitahu Syaqila atau pun mamanya. Semakin dilarang begini, jiwa kejulidan dan keemberan mulutnya semakin meronta. Apalagi sepupunya yang bernama Syahid itu terlihat terluka parah. Arrayan menghela kasar lalu membuka pagar rumahnya dengan masih kepikiran, Pemuda