AKU membuka mata perlahan, seketika meringis saat merasakan pening menghantam kepala. God, kenapa rasanya seperti dihimpit sesuatu? Kupaksakan mata agar terbuka sempurna, dan aku mendapati Pram dan Ibu di depan pintu. Sedang berdebat sesuatu. Aku memilih diam, memandangi ruangan sekitarku. Ini bukan kamarku! Juga bukan ruang kerja Pram. Oh s**t! Rumah sakit. Yeah, tempat paling kubenci sepanjang masa. f**k! Semakin aku mengumpat, pening di kepala terasa semakin menyerang. Tuhan, Kau memang sedang mengajakku bercanda. Aku memejamkan mata, berusaha mendengarkan percakapan serius mereka sehingga tidak menyadari kalau aku sudah sadar. "Kamu pastiin nggak dia makan?" Suara Ibu terdengar pelan, namun aku paham kalau beliau menahan kesal. "Pagi dia sarapan roti sama kopi. Setelah itu? Siangn