sebelas

1583 Words

"Nggak beli makan dulu buat Pram, Mel?" Aku menoleh ke samping, kemudian kembali fokus pada jalanan. Kalau aku tidak membagi fokus dengan baik, sudah bisa dipastikan pembatas jalan akan menjadi makanan mobil ini. "Mbak Ijas udah masak tadi. Atau, Ayah mau beli Bebek goreng dulu?" Aku berbicara dengan Ayah tanpa menatapnya. "Capek, Mel. Besok lagi aja. Kita masih punya tiga hari." Aku mengangguk. Hari ini, Pram tidak ada siaran malam. Jadi, mungkin dia akan sampai rumah sekitar pukul sembilan atau sepuluh nanti. Aku memilih menjemput Ayah dan Bunda sendiri karena aku merasa itu adalah kewajibanku. Bukan tugas dari Mang Bilal. Oh, aku belum memberitahu, kalau sekarang Pram memperkejakan sopir untuk mengantarku. Like... oke, baiklah. Itu baik. Setelah pulang dari rumah sakit waktu itu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD