Kami berhenti berciuman dengan napas memburu. Namun tatapan kami saling terkunci satu sama lain. "Rafa, sekarang gue harus bagaimana?" gumam gue bingung. "Lo cinta gue!" Rafa menegaskan, dia tak perlu bertanya lagi. Dia bisa merasakan hal ini lewat ciuman kami yang berkepanjangan tadi. Gue mengangguk pasrah. Buat apa membantah sesuatu yang telah jelas?! Rafa pasti juga merasakan gairah bukti dari perasaan cinta gue padanya. "Apa lo juga cinta Om?" Pertanyaan Rafa selanjutnya membuat gue terdiam. Cinta kah gue pada Om? Masa iya gue suka pada dua pria sekaligus?! Gue menggeleng lunglai. "Gue gak tahu. Gue bingung!" Gue merasa ada yang kurang tanpa Rafa, tapi jujur berat bagi gue melepas Om! Oh God, gue memang sinting dan kemaruk! Emak gue bisa jantungan kalau tahu apa yang g