Seperti janjinya, setelah memakan makanannya, Hardi menyuruh Danar untuk mengurusi administrasi rumah sakit. Lalu tak lama kemudian mereka pun kembali pulang ke rumah. Keke sangat bahagia. “Kenapa kau terlihat senang sekali?” tanya Hardi memandang Keke dengan curiga. “Apakah aku tidak boleh merasa senang? Ish, kau picik sekali.” kata Keke. Hardi tidak menanggapi Keke dengan serius. Ponsel itu Keke jepit di kerutan celananya, jadi dia merasa aman karena tidak terlihat dari luar. Meski membuat Keke merasa tidak nyaman namun Keke tetap bisa mengatasi itu. Sesampainya di rumah Hardi. Hardi kembali menggendong Keke ala Bridal Style. “Lukaku ada di kepala bukan di kaki.” kata Keke. “Diamlah.” kata Hardi. Keke hanya berdecak sebal melihat bagaimana Hardi. Sesampainya d