8

1743 Words
Dalila sudah sampai di Mall Mega dan dirinya saat ini sedang memarkirkan mobil nya. Ia pun berjalan ke dalam Mall Mega dan belum tahu ingin kemana dulu. Sementara Dillon saat ini sudah mengendarai mobil nya menuju ke Mall Mega, ah lagi pula kenapa juga tadi dia mengiyakan punya teman-teman nya itu yang tentang taruhan. Ia kesal sekali bersama dengan dirinya karena ia harus kalah. Ish lagi pula kenapa sih gua kok ngeiyain mereka gitu aja. Kesel bener anjir gua. Pusing deh gua jadiny harus keluar kayak gini buat hal yang ga penting. Batin Dillon. Dillon masuk ke parkiran dan saat ini ia memarkikan mobil dan setelah itu ia langsung maik ke atas. Tentu ia langsung pergi ke atas yaitu ke tempat dimana crepes !berada karena ia disini hanya untuk membeli crepes saja. Ia pun kesana. Dillon sedang antri membeli crepes yang diingin kan oleh teman-teman nya itu. Ia pun masih menunggu antrian nya. Sementara Dalila saat ini sedang memakan es cream yang baru saja ia beli. Ia memamg seharusnya langsung membeli barwng-barang untuk sekolah tapi karena ia binging maka dari itu ia memilih untuk membeli es cream karena tadi entah kenapa ia tiba-tiba ingin membeli nya. Dan sekarang ia sudah ada di luar toko ea cream yang berada di depan toko crepes di Mall Mega itu. Dalila memakan es cream nya sembari mengitari sekitar Mall Mega ini dan mata nya langsung berbinar serta terlihat berhenti berputar kala meihat ada Dillon yang sedang mengantri di penjual crepes itu. Langsung saja Dalila saat ini pergi ke sana karena ia tidak ingin membuang-buang waktu, ia harus bertanya kepada Dillon mengenai dimana Dillon bersekolah karena ia ingin memasti kan mengenai hal itu.. “Hai Dillon, kita ketemu lagi. Ah ya kok chat gua di dm i********: ga di bales sih? Cuman di baca doang.” ujar Dalila dan hal itu membuat Dillon melihat ke arah Dalila dengan pandangan mengingat. Ia mengingat dimana ia bertemu dengan cewek di depannya ini larena cewek itu tadi jelas memanggil nama nya tersebut. Tak lama kemudian akhir nya Dillon ingat bahwa cewek ini adalah cewek yang sewaktu itu ia temui di Caffe. Ia pun malas menanggapi cewek itu dan pura-pura tidak tahu. “Sorry lo siapa ya?” tanya Dillon kepada Dalila tersebut dan ia menghadap ke depan lagi saat ini. Ia malas sekali meladeni orang-orang seperti Dalila itu. “Astaga Dillon, lo itu amnesia atau gimana deh. Ini gua Dalila, kita ketemu waktu itu di Caffe Dago. Masa lo lupa sih, kalo gitu lo inget-inget deh ya walau pun gua tahu lalo pasti yang dm lo banyak tapi gua kemarin dm lo dan lo baca kok hehehe. Gimana udah ingat belum?” tanya Dalila kepada Dillon yang saat ini sedang memesan. “Crepes Coklat nya 4 , Crepes Strawberry 4 dan Crepes Oreo 8 .” pesan Dillon “Baik silakan ditunggu sebentar ya kak.” ujar kasir tersebut dan saat ini giliran Dalila, sebenar nya Dalila tidak ingin membeli tapi karena ia sudah berada si antrian akhir nya ia membeli. Setelah sudah memesan ia mencari keberadaan Dillon lagi karena tadi pertanyaan nya belum di jawab oleh Dillon lagi pula pertanyaan penting yang sudah ia siap lan juga belum ia tanyakan kepada Dillon. Ia mengitari dan meneukan Dillon berada di kursi tunggu dan Dalila menghamiri Dillon saat ini. “Lo beli banyak banget buat temen-temen lo ya? Lo tadi belum jawab gua btw, lo udah inget gua kan? Ah ya gua sekalian mau tanya, apa lo sekolah di SMA Harapan Bangsa?” tanya Dalila kepada Dillon dan Dillon sangat terganggu sekali. “Lo bisa ga sih ga ganggu gua. Gua rasa lo sama gua ga saling kenal jadi kita ga perlu pusing-pusing capek ngobrol kayak gini. Gua ga inget sama lo, dan gua ga mau jawab tentang dimana gua sekolah.” ujar Dillon kepada Dalila membuat Dalila sedikit kaget karena Dillon ternyata orang nya sangat keras. Namun Dalila tidak berhenti begitu saja, ia yakin bahwa sebenar nya Dillon pasti kasar karena belum mengenal. “Okay kalo giti ayo kenalan biar lebih akrab dan lo bisa bilang sama gua apa lo sekolah di SMA Harapan Bangsa atau ga.” ujar Dalila dengan senyiman nya. “Kenapa emang nya? Kenapa kalo gua sekolah di SMA Harapan Bangsa atau kalo gua ga sekolah disana?” ujar Dillon kepada Dalila, ia bertanya karena kesal. “Karena kalo kita satu sekolah kita bakalan pacaran. Gua bakalan kejar lo karena gua yakin kalo lo sama gua itu berjodoh.” ujar Dalila membuat Dillon tertawa. “Tau apa lo soal jodoh, ga usah mimpi. Ga usah ganggu gua lagi.” ujar Dillon dan ia pergi meninggal kan Dalila karena pesanan nya sudah siap. Dalila pun diam sebentar tapi melihat Dillon keluar dari toko sembari menatap nya ia pun tersenyum dan berdadah kepada Dillon. Dalila tersenyum melihat kepergian Dillon tersebut. Sementara itu saat ini Dillon tampak berhalan ke arah basement, ia tidak pwrvaya bisa bertemu dengan orang sefreak Dalila. Dillon tersenyum sinis saat ini. Lo yakin mau jadi cewek gua Dalila? Lo ga tau gua, gua rasa lo ga akan sanggup buat jadi cewek gua karena lo terlalu rapuh Dalila. Batin Dillon yang saat ini sudah meninggal kan Mall Mega untuk pulang ke markas. Di jalan ia tampak semakin kesal karena tidak lain tidak bukan gara-gara hukuman taruhan ini ia harus pergi ke Mall Mega sendirian dan juga ia harus bertemu lagi dengan cewek seperti Dalila. Dillon sangat membenci cewek seperti Dalila karena bagi Dillon cewek-cewek seperti Dalila itu hanya menyukai paras dan juga kekayaan dari Dillon. Jika mereka sudah mengetahui bagaimana dalamnya Dillon pasti mereka akan pergi dan tidak akan kembali ke Dillon seperti mantan pacar nya yang lainnya. Mereka teralu rapuh. Dalila saat ini memutari Mall Mega dengan crepes ditangannya, ea cream nya sudha ia habis kan sedari tadi. Di jalanan ini ia terus menerus memikir kan tentang Dillon tadi, ia sebenar nya sedikit kesal dengan Dillon yang tidak mau menjawab dirinya padahal apa salah nya juga untuk hanya menjawab Ya atau Tidak kan. “Tapi entah kenapa guabyakin kok kalo gua sama Dillon itu emamg berjodoh dan kita berdua bakalan satu sekolah bareng.” ujar Dalila dengan senang sekali. Sementara Dillon sudah sampai di markas, ia membawa crepes itu dan meletak kan di meja. Muka nya tampak masih kesal, bahkan terlihat lebih kesal daripada yang tadi. Hal itu tentu membuat teman-teman nya bertanya kepada Dillon saat ini. “Kenapa Lon? Kok muka kusut banget gitu, ya elah kita mintaa maap deh kalo udah bikin lo kesel, ya lo sih tadi ikut sama tawurannya.” ujar Daffa tersebut saat ini. “Daff, lo kemarin bacain dm dari ig gua kan? Gua mau tau yang Dalila ig nya yang mana.” ujar Dillon membuat teman-teman nya tampak terkejut karena tidak seperti bisa mya Dillojn menanya kan ig dari cewek. Daffa sangat shock sekali. Begitu juga dengan Zayn yang juga sama terkejut nya dengan Dillon tersebut. Sementara untuk Gian saat ini dirinya tampak melihat wajah kesal dari Dillon, ia yakin bahwa Dillon saat ini sedang kesal dengan Dalila, tapi ia kesal karena apa. Ia pun khawatir jika nanti mya Dillon macam-macam pada Dalila karena yang ia tangkap Dalila itu merupakan pribadi yang sangat baik. Sementara Brian yang belum tahu siapa cewek yang mereka bicara kan itu hanya diam saja. Namun di dalam lubuk hati nya ia juga tampak penasaran dengan cewek bernama Dalila itu, karena sepanjang ia mwngenal Dillon, baru sekarang ia melihat Dillon seperti saat ini. “Ada sih ig nya, emang kenapa deh Lon?” tanya Daffa kepada Dillon, sementara Dillon meminta Daffa mencarikan nya dan ia saat ini sudah meenmukan ig tersebut. Dillon tampak melihat nya, ia melihat foto ig dari Dalila yang ada bersama dengan keluarga nya juga. Dillon pun tampak terlihat senyum dengan sangat sinis. Ternyata lo anak satu-satunya di keluarga. Pasti lo disayang banget ya sama orangtua lo, dan pasti nya lo rapuh dan manja. Jangan sekalia-kali lo masuk ke kehidupan gua Dalila. Yang lo dapat hanya penyesalan aja. Batin Dillon tersebut. Tak lama setelah itu Dillon pergi dari sana membuat teman-teman nya saat ini terkejut, mereka yakin bahwa ini semua pasti ada sebab dan akibat nya. Daffa juga masih shock karena sepanjang ia sering membuka i********: milik Dillon dan membaca kan dm i********: nya baru kali ini Dillon menanya kan kembali dm dari cewek. Baru kali ini juga bahkan Dillon membuka i********: milik cewek tersebut. “Wah gila sih ini gua yakin antara Dillon yang tertarik sama Dalila atau Dalila bikin masalah sama Dillon ya. Gua ga bisa berpikir jernih astaga.” ujar Daffa heboh. “Emang nya siapa Dalila?” tanya Brian yang memang belum mengetahu semua. “Ah iya kasian gu sama lo, jadi begini Bri, Dalila itu kemarin hari apa gua pupa pokok nya Dalila pingin follow Dillon dan ya lo tahu sendiri kalo ig nya Dillon kebanya kan gua yang pegang, jadi lah gua waktu itu langsung deh confirm karena dia cantik. Nah waktu gua liat dm nih ya, ternyata ada DM dari Dalila itu. Inti nya dia memperkenal kan dirindan mau lebih deket sama Dillon gitu deh, sebelum ini merwka pernah ketemu di Caffe Dago.” ujar Zayn menceritakan mengenai cerita dari Dillon. “Mereka ketemu? Janjian maksud nya?” tanya Brian yang masih bingung. “No, engga, mereka ga janjian. Cuman kebetulan ketemu aja dan pas itu kata Dillon tiba-tiba Dalila deketin dia dan ngajak kenalan dia.” ujar Zayn ke Brian. “Gua rasa sih kalo Dalila itu pasti suka sama Dillon, no debat sih karena udah keliatan kayak Dalila ngejar Dillon banget. Dan gua rasa tadi sebelum kesini Dillon sempet ketemu sama Dalila sih karena ya kalian tahu semdiri wajah Dillon pas berwngkat ga sekusut pas balik nya kan. Apa lagi Dillon langsung kinta gua buat cari ig dari Dalila. Fix sih ini.” ujar Daffa yang tampak diangguki oleh Zayn saat ini. “Tapi kenaap Dillon muka nya kusut? Gua kayak ngerasa Dillon ga bakalan gitu deh cuman gara-gara cewek aja sih.” ujar Gian vertanya kepada mereka tersebut. “You know lah, setiap orang yang mengusik Dillon pasti bakalan masuk ke Zona bahaya. Gua rasa Dalila beneran pingin masuk ke kehidupan Dillon, dia udah ga mgusik lagi tapi pingin masuk dan menetap di Dillon. Cuman kan ya kita semua tahu semdiri lah gimana Dillon, akhir nya maybe Dalila dalam bahaya.” ujar Zayn. “Tapi ga mungkin sih lalo Dillon mikirin cewek, gua masih yakin semisal Dillon akhir nya mikirn cewek itu karena ia beneran sayang.” ujar Daffa tersebut. “Udah lah ngapain juga bahas berita kayak gini, mending makan crepes deuh enak pol ini mah. Crepes juara gua dah.” ujar Zayn dan mereka semua saat ini sedang makan bersama. Meski pun saat ini pikiran Brian dan Gian tidak ada disana. Gian memikir kan Dalila dan khawatir kepada Dalila, smenetara Brian tampak masih penasaran sekali dengan Dalila. Jika ia sudah bisa mengusik Dillon berarti dia sudah mampu mencuri perhatian Dillon, hanya ada dua pilihan dia bahaya atau aman.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD