bc

My Toxic Boyfriend

book_age16+
773
FOLLOW
3.5K
READ
dark
dominant
badboy
student
drama
scary
highschool
affair
addiction
like
intro-logo
Blurb

Dalila menyukai cowok yang baru saja ia temui di sebuah Cafe di daerah Jalan Mawar. Entah mengapa matanya langsung tertuju kepada cowok yang yang baru saja masuk ke dalam Cafe itu. Karena Dalila merupakan anak yang friendly dan juga humble, ia pun berniat untuk mengajak kenalan cowok itu.

Bagi Dalila, di tahun 2020 ini tidak apa-apa jika cewek yang maju duluan. Dalila pun mendekati cowok itu dan mengajaknya berkenalan.

"Hai, kenalin nama gua Dalila anak SMP Pelita, tapi udah lulus sih hehehe besok mau ngelanjutin SMA belum tau dimana. Nama lo siapa? Sekolah dimana?" tanya Dalila sembari menjulurkan tangannya tersebut.

"Dillon, SMP Harapan Bangsa otw SMA" ujar cowok yang bernama Dillon tersebut namun tidak menerima juluran tangan dari Dalila.

"Oh ya Dillon seneng bisa ketemu sama lo, btw gua boleh.... " ujar Dalila yang ingin menanyakan tentang nomor atau i********: Dillon. Namun hal itu tak pernah terjadi karena Dillon yang sudah pergi meninggalkan Cafe Dago tersebut.

Semenjak saat ini, Dalila sudah berjanji akan mengejar Dillon dan kalau bisa ia harus satu sekolah dengan Dillon saat SMA nanti.

Bagaimana kelanjutan cerita Dalila? Apakah ia akan berhasil menemukan Dillon lagi? Dan apakah Dillon merupakan cowok lembut yang selama ini ia cari-cari atau malah sebaliknya?

Main Character:

- Dalila Oceana Amarta

- Dillon Angelo Admaja

chap-preview
Free preview
1
Suasana di Caffe Dago saat ini sangat ramai dengan banyaknya siswa-siswi yang memang sedang mencari diskon. Caffe Dago sedang mengadakan Diskon besar-besaran karena baru saja launching beberapa hari yang lalu. Maka dari itu banyak sekali pengunjung yang datang dan memadati Caffe. Orang-orang disana tampak bahagia termasuk juga dengan Dalila. Walaupun ia saat ini sendirian disana, tapi ia sangat senang sekali karena dirinya bisa berada di keramaian yang sangat menghiburnya itu. Dalila masih saja tersenyum dengan mata yang mengitari seluruh sudut Caffe Dago ini. Sampai akhirnya matanya itu berhenti pada meja yang dihuni oleh satu cowok yang mampu menarik hatinya. Cowok dengan celana jeans dan kemeja hitam itu tampak menarik bagi Dalila. Bahkan matanya tidak bisa lepas dari mata cowok itu, karena menurut Dalila cowok itu nyaris sempurna. Whoa, apa ini yang dinamakan cinta pandangan pertama? Sumpah gimana bisa ada cowok seganteng dia itu. Gua sampe ga bisa berkutik gimana-gimana lagi. Rasanya dia jodoh gua deh. Batin Dalila masih dengan menatap ke arah cowok berkemeja hitam tersebut yang sedang menyeruput kopinya. Dalila ingin sekali pergi ke mejanya dan menemani harinya disini. Saat ini Dalila sangat bingung sekali apakah dia harus pergi kesana dan mengajak berkenalan dia atau dia harus tetap disini dan hanya memandang saja. Ia bingung, tapi sebenarnya dari dalam lubuk hati Dalila, ia sangat ingin mengajak berkenalan cowok itu karena cowok itu lah cowok pertama yang berhasil membuat Dalila merasakan cinta pada pandangan yang pertama. "Aduh gimana ya, apa gua harus ngajak kenalan dia atau tetep disini. Tuhan gua bingung banget sumpah deh" ujar Dalila pada dirinya sendiri. Namun akhirnya setelah Dalila memikirkan matang-matang, Dalila pun memutuskan untuk mengajak berkenalan cowok itu saat ini. Karena menurut nya di tahun 2020 ini tidak apa-apa jika cewek yang maju duluan. Lagian jika ia tidak mengajak kenalan cowok itu sama saja ia membuang berlian. Dalila pun berjalan menuju ke cowok itu dengan senyuman manisnya. Ia saat ini mendekati cowok itu dan langsung duduk di depannya. Cowok itu pun sepersekian detik tampak sedikit kaget karena tiba-tiba saja ada yang mendekati dirinya. Saat ini ia pun melihat cewek yang berada di depannya itu. "Hai, kenalin nama gua Dalila anak SMP Pelita, tapi udah lulus sih hehehe besok mau ngelanjutin SMA belum tau dimana. Nama lo siapa? Sekolah dimana?" tanya Dalila sembari menjulurkan tangannya tersebut dan tersenyum. "Dillon, SMP Harapan Bangsa otw SMA" ujar cowok yang bernama Dillon tersebut namun tidak menerima juluran tangan dari Dalila. Dalila pun paham dengan Dillon yang tidak menyambut tangannya itu. Pasti Dillon merasa aneh dengan Dalila yang tiba-tiba saja mengajaknya berkenalan tersebut. "Oh ya Dillon seneng bisa ketemu sama lo, btw gua boleh.... " ujar Dalila yang ingin menanyakan tentang nomor atau i********: Dillon. Namun hal itu tak pernah terjadi karena Dillon yang sudah pergi meninggalkan Cafe Dago tersebut. Tadi saat Dalila sedang berbicara, tiba-tiba Dillon pergi begitu saja setelah melihat jam ditangannya. Dalila pun hanya bisa tersenyum saja. Yang penting ia sudah tahu nama dan sekolahnya. Dalila kembali ke mejanya lagi. "Dillon .. Dillon... Dillon hehehe namanya cakep kayak orangnya. Pokoknya gua harus cari i********: nya dan dapetin nomornya. Dillon kayak nya kita emang jodoh deh, buktinya kita sama-sama pakek D nama depannya hehehe. Walaupun ga ada hubungannya tapi gua mau memaksakan" ujar Dalila yang saat ini masih saja tersenyum mengingat senyuman dari Dillon. Ia pun masih bertahan di sana sampai akhir nya ia memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore juga. Ia pun pulang menaiki taksi online dengan perasaan gembira. Namun sesampainya di rumah, perasaan gembira itu terganti oleh perasaan sepi yang menggerogoti. Rumahnya sepi sekali. Masuk ke dalam rumah ini seperti Dalila masuk ke kuburan, karena memang tidak ada orang dirumah ini. Rumah sebesar ini memang hanya di huni oleh tiga orang saja, Dalila, Mama dan Papanya. Mereka punya pembantu. Hanya saja pembantu mereka itu hanya datang satu Minggu satu kali saja. Mama dan Papa Dalila seperti nya masih berada dalam perjalanan bisnis mereka, karena saat Dalila masuk ke dalam rumahnya tidak ada orang disana. Bahkan suara pun juga tdiak ada, Dalila sudah biasa dengan keadaannya yang seperti ini. Maka dari itu, ketimbang di dalam rumah, Dalila lebih banyak menghabiskan hari-harinya di luar rumah. Karena ya ia memang suka keramaian dan sangat membenci kesepian. Dalila pun masuk ke dalam kamarnya dan saat ini ia memutuskan untuk mandi. Setelah mandi nanti, rencananya Dalila akan bekerja keras untuk mencari i********: milik Dillon itu dan selanjutnya tentu saja ia akan stalking i********: milik Dillon itu. Ia berharap semoga pencariannya nanti akan ketemu. Dalila saat ini sudah selesai mandi dan dia juga selesai berganti baju. Saat ini Dalila pun tiduran di kasur sembari membuka instagramnya. Ia pun mulai mencari Dillon di mulai dari i********: hits_habang karena itu merupakan i********: yang berisi tentang anak-anak hits yang berasal dari SMP atau SMA Harapan Bangsa. Dalila yakin bahwa Dillon ada di salah satu postingan dari akun hits_habang itu. Ia yakin pasti ada Dillon di dalamnya. Ia pun saat ini mulai menscroll kebawah untuk menemukan Dillon disana. Ia harus menscroll banyak sekali karena akun ini sudah terdapat 1000 post. Hal itu wajar saja mengingat akun ini sudah di buat beberapa tahun yang lalu. Selain itu juga anak Harapan Bangsa memang banyak yang hits. Jadi tidak heran jika akun ini sudah 1000 post. Pengikut akun ini saja sudah banyak. Bahkan hampir jutaan karena pengikut nya sekarang sudah 999k. "Aduh bisa pusing nih kepala gua kebanyakan liat layar handphone nih. Dimana sih ini tuh foto Dillon nya. Gua yakin deh pasti ada. Ga mungkin ga ada" ujar Dalila yang hampir saja menyerah karena menurut nya memang sulit sekali untuk mencari satu foto di antara 1000 foto yang ada. Sangat sulit. "Ayo dong otak berkerja sama yuk otak jangan gampang nyerah gini ah. Ga baik buat kesehatan kalo Lo kek gini tuh. Ayo bekerja sama yuk otak" ujar Dalila kepada dirinya sendiri. Dalila sebenarnya sudah sangat lelah. Tapi ia tetap memaksakan untuk mencari lagi karena ia yakin ia akan menemukannya. "YES FINALLY I GOT IT! THANK GOD" teriak Dalila dengan sangat bahagia sekali sembari ia pun menciumi layar handphone nya yang di dalam nya terdapat foto Dillon yang sepertinya diambil secara candid saat cowok itu berada di kantin. Aura kegantengannya semakin menonjol saat ia menggunakan seragam sekolah nya. Saat ini Dalila bahkan sedang membayangkan bagaimana jika besok ia melihat Dillon saat menggunakan seragam putih abu-abu nya. Pasti ia akan meleleh dibuatnya. "OMG SUMPAH GANTENG BANGET DEH" teriak Dalila dengan senang. Saat ini Dalila pun sedang mencoba untuk menguasai dirinya dan setelah itu ia pun duduk kembali membuka i********: milik Dillon yang memang ada dan tag tersebut. Dalila pun membuka dan ternyata ia sangat sedih saat ini melihat i********: milik Dillon itu. Ternyata i********: nya di private. Dan jika begini, ia tidak akan bisa menstalking i********: dari Dillon. "Yahh kok di private sih. Ini juga yakin nih followersnya masih ribuan? Atau followers nya masih ribuan karena emang dia ga pernah konfirmasi requestan akun yang mau follow dia? Oh my God, so sad banget sih gua udah nyari lama dan sampe kepala gua pusing tapi ternyata Ig nya di private dong. Astaga sial amat sih gua tuh" ujar Dalila sembari mengeluarkan kata makian. Ia pun saat ini cemberut dan bingung harus bagaimana agar ia bisa melihat atau bertemu lagi dengan Dillon itu karena ia memang benar-benar menginginkan Dillon untuk menjadi kekasihnya dan menemani harinya. "Gimana ya caranya biar gua bisa gitu buat ketemu sama gua. Gua bingung deh jadinya atau gua sekarang follow dulu aja kali ya, biar gua tahu apa nanti akun gua bakalan di follback atau di konfirmasi atau ga. Iya deh gua follow dulu aja" ujar Dalila meyakinkan dirinya sendiri dan saat ini Dalila pun sudah mengklik follow di akun milik Dillon tersebut. Ia berharap Dillon akan mengkonfirmasi akunnya tersebut nantinya. Ia pun saat ini masih menunggu. Sampai malam ia masih menunggu hanya melihat i********: milik Dillon saja. Tapi sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa Dillon akan mengkonfirmasi ignya itu. Ia pun saat ini berpikir bagaimana caranya agar ia bisa bertemu dengan Dillon lagi karena ia saat ini saja sudah sangat rindu. Hahaha ia menertawai dirinya karena ia sangat lucu, belum memiliki tapi ia sudah rindu saja kepada Dillon. Ia pun saat ini memikirkan cara agar dirinya bisa kembali bertemu dengan Dillon. Namun ia memutuskan untuk memikirkan besok-besok lagi setelah beberapa hari lagi nanti dia tidak mendapatkan konfirmasi atau follback dari Dillon. Ia pun saat ini memutuskan untuk tidur duluan. Namun ia masih belum tidur karena memikirkan Dillon. Seperti nya Dalila memang mencintai Dillon dalam pandangan pertama karena sampai saat ini juga ia masih merasakan senang terhadap pertemuan nya tadi dengan Dillon. Ia selalu berharap bertemu dengan Dillon lagi nanti. "Aduh bisa ga ya gua malam ini mimpiin Dillon gitu. Oke deh kalo gua malam ini mimpi Dillon berarti gua harus wujudin permintaan sendiri gua yang tadi yaitu yang gua harus ngejar Dillon kalo nanti gua ketemu sama Dillon di SMA nanti. Wajib banget pokoknya. Okay deh ayo Dalila tidur dan mimpiin Dillon biar permintaan gua bisa terwujud" ujar Dalila dan saat ini ia pun sudah memejamkan kedua bola matanya untuk tidur. Ia pun saat ini sudah terlelap dan sudah masuk ke alam mimpinya. Dalam mimpi ini, Dalila sedang berada di suatu sekolah yang ia tidak ketahui sekolah mana itu. Yang jelas dirinya sudah memakai baju seragam putih abu-abu. Dalila pun saat ini masuk ke dalam kelasnya dan ia masih sendiri disana. Sampai tiba-tiba ada cowok yang masuk di kelasnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mrs. Rivera

read
47.1K
bc

Istri Kecil Guru Killer

read
157.8K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
80.2K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.1K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.5K
bc

See Me!!

read
88.2K
bc

Dependencia

read
194.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook