Bima mengangkat wajahnya, menatap tajam ke arah Intan. “Aku sudah katakan berkali-kali bukan? Kita tidak akan pernah berpisah sampai kapanpun! Kau, akan tetap menjadi istriku, Intan.” “Mau sampai kapan? Kita tidak akan pernah bahagia, karena ibumu saja tidak pernah setuju dan suka dengan kehadiranku di rumah.” “Aku yang akan selalu membelamu lagi seperti dulu.” “Dulu dan sekarang, berbeda. Kamu sekarang bukan hanya milikku saja, tetapi juga milik, Rika.” “Intan, dengarkan aku. Aku berjanji padamu, bahwa aku melindungimu selama di rumah. Aku akan selalu menjagamu agar tidak lagi diinjak-injak harga dirinya oleh Ibu ataupun Rika. Percayalah padaku, Intan.” “Tolong, berikan lagi aku satu kesempatan untuk menebus semua kesalahan yang sudah aku perbuat padamu. Aku berjanji, akan memperbaik