Part 78

2123 Words
Keesokan harinya, masih dengan kegiatan PORAK di sekolah. Fely dkk tidak ada niat sama sekali untuk menonton pertandingan yang sedang berlangsung di lapangan itu. Baik lapangan indoor maupun outdoor. Keempat gadis itu lebih memilih untuk mengungsi diruangan dance. Merebahkan diri mereka sambil memainkan hp dan berselancar diakun sosial media mereka. "Guys, kata si Barra semuanya ditanggung dia aja" Ucap Fely yang baru mengingat tentang permintaan suaminya itu untuk Fely dkk tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk liburan mereka nanti. "Widih, enak dong. Berarti bener ya, rumor si Barra tajir itu" Jawab Nindi kesenangan. "Dia ada usaha kali, masa iya minta sama mertua gue" Bela Fely. Karna memang nyatanya Barra memiliki beberapa usaha sendiri yang dimana hasil usaha itu diserahkan Fely 75%. Paling, jika Barra ingin sesuatu, Barra pasti meminta izin pada Fely untuk tidak membagi hasil usahanya pada Fely dalam jumlah yang besar seperti biasanya. "Lah, kan nyokap bokapnya tajir. Gue denger juga kalo misalnya bokapnya punya usaha dimana-mana" Ucap Kai. "Ya terus? Dia punya tanggung jawab yang gede kali. Selama ini aja dia kasih gue uang hasil dia sendiri. Ya emang sih, papa katanya masih sering kirimin dia uang. Tapi, uangnya dia tabung gitu" Jawab Fely. Selama menikah dengan Fely, Barra sangat terbuka akan hal keuangan. Keluar masuknya uang pasti Fely mengetahuinya. Karna, Barra tidak akan pernah berani untuk menggunakan uang tanpa Fely tahu tujuannya untuk apa. "Widih, enak dong lo ada yang nafkahin" Komentar Clarin. "Enak lah, uang jajan gue naik drastis gila" Jawab Fely. Memang, Fely paling senang dalam hal memanasi seseorang. "Lo ya Fel. Kenapa sih demen banget manas-manasin orang?" Tanya Nindi kesal. "Biar pada ngikutin gue. Enak tau pacaran halal itu". "Masih sekolah ege" jawab Nindi. Fely bangkit dari rebahannya. Ia baru saja mendapat pesan dari Barra yang dimana Barra ingin menyusulnya sekarang keruangan dance. Fely berjalan kearah pintu yang sengaja ditutup itu. Dan membiarkan Barra masuk kedalam karna pria itu sudah berdiri didepan ruangan dance seorang diri. "Kemana?" tanya Clarin sedikit berteriak. "Ada laki gue didepan" jawab Fely. "Buruan masuk" ucap Fely pada Barra yang masih anteng duduk didepan pintu. Sementara Barra masuk, Fely menutup pintu dan menguncinya. Karna, tentu saja tidak boleh ada yang tahu adanya Barra disini. Kedatangan Barra kesini adalah tak lain karna Barra sedang menhindari teman-temannya yang terus saja bertanya tentang foto yang Barra dan Fely upload di Inst*gram mereka. Dimana foto dengan gaya yang berbeda tapi ditempat dan pakaian yang sama. Belum lagi, Kamal yang terus mencercar pertanyaan pada Barra siapa sosok wanita itu. Kenapa fotonya bisa sama persis dengan apa yang Fely unggah juga. Fely kembali merebahkan dirinya. Tapi, ia menjadikan paha Barra sebagai bantalannya. Karna pria itu kini sedang duduk disebelah Kai. Aksinya kali ini tentu saja menimbulkan komentar dari ketiga temannya. Terkadang Fely heran, ketiga gadis ini temannya atau netizen. Terus saja mengomentari tentangnya dan juga Barra. "Anyinglah, paha gue lebih mpuk Fel" sindir Nindi yang memilih duduk saat tahu adanya Barra kesini. "Enakan punya laki gue" jawab Fely lalu kembali memainkan hp nya. Kai dan juga Nindi memutar kedua bola matanya. Sedangkan Clarin sedang asyik chattingan dengan seseorang. Dapat dilihat dari eskpresinya jika Clarin sedang bahagia. Karna, Clarin terus senyum-senyum sendiri saat melihat layar hp nya. "Bar, si Luthfi Rafsqy temen lo ya?" tanya Clarin. Barra menoleh pada gadis yang duduk disampingnya. Satu alis Barra juga terangkat, heran. Karna, tiba-tiba Clarin menanyakan Luthfi pada Barra. "Kenapa?" tanya Barra balik. "Iya kenapa tiba-tiba nanyain cowok?" tanya Nindi juga. Clarin tersenyum mesem-mesem sekarang. Membuat ketiga temannya dan juga Barra merasa heran melihat Clarin. Tiba-tiba menanyakan Luthfi, terus senyum-senyum sendiri sekarang. Persis seperti ODGJ saja. "Kenapa lo? Stress ya anjir senyum-senyum sendiri?" tanya Fely seperti biasa tidak bisa memfilter ucapannya. Clarin memanyunkan bibirnya sekarang. Enak saja Fely berbicara saat ini. "Sialan lo Fel, ga bisa apa liat temen seneng dikit?" tanya Clarin kesal. "Oh, lo cewek yang didekin si Luthfi ya? Semalem dia cerita sama gue" tebak Barra. Semalam, Barra memang menyempatkan untuk bermain game bersama Luthfi. Dan Luthfi bercerita jika Luthfi sedang dekat dengan salah satu siswa disini. Hanya saja, Luthfi tidak menceritakan detail siapa gadis yang sedang menjadi targetnya kali ini. Clarin tersenyum lalu menganggukan kepalanya. Setelah kejadian dirinya hilang dihutan dan Lutfhi yang menemukannya. Belum lagi, Clarin yang refleks memeluk Luthfi saat itu. Dan beberapa hari setelahnya, mungkin tepatnya saat Fely dkk melabrak Febri dikelas Lutfhi, pria itu ada memfollow akun instagramnya. Dan mulailah kedekatan mereka disana. Karna, Luthfi yang memulai obrolan diantara keduanya. "Anjir, mau aja lo jadi korban dia selanjutnya" ucap Barra. Sudah bukan rahasia lagi jika Luthfi itu sama playboynya dengan Ansell. Dan jika Luthfi sudah menemukan satu target, sudah bisa dipastikan ada target selanjutnya setelah Clarin. "Maksud lo?" tanya Clarin. "Dia mah sama buayanya kaya si Ansell. Ga tau aja lo" jawab Barra. "Ya kan bisa aja dia udah berubah" Clarin membela Luthfi. Ya, bagaimanapun Clarin sudah baper oleh pria itu. Sudah jelas jika penilaian bagus saja untuk Luthfi didalam fikirannya. "Liat aja, kalo dia ada cewek lain jangan nangis ya?" ucap Barra sambil terkekeh. "Amit-amit. lo doainnya yang bener-bener dong Barra". "Tapi, iya loh gue pernah denger dari si Vino kalo si Luthfi itu sama buayanya kaya si Ansell" ucap Fely menambahi. "Udah taubat sama gue mah" jawab Clarin. "Lagian, kenapa bisa deket sih?" tanya Kai. Clarin menceritakan awal mula kedekatan dirinya dengan Luthfi pada teman-temannya. Dan bagusnya mereka menyimak dengan serius cerita dari Clarin. Hanya Barra saja yang tidak excited karna Barra tahu akhir dari kedekatan Clarin dan Luthfi akan seperti apa. Barra sangat mengenal Luthfi dari pada Clarin. *** Diparkiran, Luthfi secara terang-terangan menunjukan kedekatannya dengan Clarin. Terbukti dengan Luthfi yang dengan sengaja mengajak Clarin untuk pulang bersama, menggunakan motor ninjanya yang dimana sudah Luthfi modif sekeren mungkin. Dengan senang hati, Clarin menerima ajakan dari Luthfi. Ia tidak seperti Fely yang masih saja menyembunyikan hubungannya dengan Barra. Biar saja banyak orang yang tahu tentang kedekatannya dengan Luthfi. Karna, memang Clarin menginginkan semuanya terlihat dedepan publik. Tidak ada hati wanita yang tidak akan luluh jika diperlakukan bak ratu oleh seorang pria. Ya, itulah yang Clarin rasakan saat ini. Dimana Luthfi yang sengaja memakaikan helm untuk Clarin didepan teman-teman mereka. Sehingga membuat Fely, Nindi dan juga Kai terlihat salah tingkah saat melihat Clarin sangat senang sekarang. Sementara teman-teman dari Luthfi menggelengkan kepala mereka kala melihat Luthfi sudah mulai mengeluarkan skilnya lagi untuk menaklukan wanita. Memang, Luthfi tidak akan tanggung-tanggung jika tentang menaklukan hati wanita. Tapi, walau begitu, tidak tanggung-tanggung pula Luthfi untuk mencari wanita lain setelah ini. "Guys, duluan ya" ucap Luthfi saat ia dan Clarin sudah duduk diatas motornya. Tapi, sebelum Luthfi melajukan motornya ia meminta Clarin untuk memeluknya. Katanya, agar Clarin tidak terjatuh saat Luthfi ngebut dijalan. Dan tentu saja Clarin mengiyakan ucapan Luthfi itu. Dengan segera Clarin memeluk Luthfi tepat didepan teman-teman mereka. "Meluk aja, biar ga jatoh" ucap Luthfi. "Ga papa?" Tanya Clarin sedikit malu-malu. Padahal, hatinya dirasa ingin keluar dari tempatnya sekarang. Wajar saja, Clarin sudah sekitar 6 bulan ini menjomblo. Dan didekati oleh Luthfi dengan segala kelebihan yang pria itu miliki, terutama dibagian wajah sangat membuat Clarin senang setengah mati. Dengan mudahnya Clarin membuka hatinya lagi. Karna, tidak ada satupun hal yang tidak ia sukai dari sosok Luthfi. "Ga papa, kalo lo kenapa-napa gue yang khawatir" ucap Luthfi dengan nada yang dibuat untuk menaklukan wanita. Setelah Clarin memeluknya, Luthfi mulai mengendarai motornya. Meninggalkan pelataran parkiran sekolah dan teman-teman mereka yang masih melihat kearah Luthfi dan Clarin yang semakin menjauh saja dari pandangan mereka. "Anjir, semoga aja dia tobat ya" Ucap Vino. "Temen gue itu Vin" jawab Fely. Vino menoleh kearah Fely. "Ya, kasih tau dong si Clarin buat hati-hati" jawab Vino. "Ya udah sih tapi tetep aja". "Ntar gue nasehatin" jawab Barra. Fely menganggukan kepalanya lalu segera memasuki mobilnya. Kali ini ia tidak memiliki tugas untuk mengantarkan salah satu temannya. Jadi, Fely bisa segera bertemu dengan ranjangnya bersama Barra dirumah. *** Fely sedang asyik chattingan dengan ketiga temannya di grup chatt Wh*tsApp. Mereka sedang merencanakan hal untuk balas dendam pada Febri. Saking asyiknya, Fely lupa jika Barra juga sudah pulang dan sedang duduk disebelahya. Lebih tepatnya Barra menyender pada bahunya. Tangan pria itu juga tidak diam, Barra memeluk Fely dengan satu tangannya. Karna, tanggannya yang lain asik memainkan hp juga. "Anjir, dari pulang sekolah itu tangan sama mata ke hp mulu. Lupa lo suami lo disini?" protes Barra yang sudah bosan dengan hp nya. Fely menoleh sebentar, lalu kembali fokus dengan layar hp nya. "Bentar ada urusan. Lo main game aja sama si Luthfi. Kan biasanya juga gitu" jawab Fely. Masalahnya, Fely sedang asyik sekali mengetik rencana untuk mengerjai Febri dan Jihan esok hari. Kenapa Jihan? Karna Jihan masih saja mau menemani Febri si manusia licik itu. Fely dkk selalu berfikir atas apapun yang Febri lakukan pasti adanya dukungan dari Jihan. "Dia lagi ngapel dirumah si Clarin" jawab Barra yang memang mengetahui keberadaan Luthfi karna Luthfi yang memberi pap di grup chatt mereka yang menunjukan jika Luthfi sedang bersama Clarin. Lebih tepatnya Luthfi tidak pulang langsung setelah mengantarkan Clarin pulang. Pria itu memilih untuk mampir kerumah Clarin atas tawaran gadis itu. "Temen lo itu ga akan kumat kan playboy nya?" Tanya Fely yang mengingat percakapan Barra dan juga Clarin diruangan dance tadi siang. Barra mengedikan bahunya. Karna ia tidak tahu jika Luthfi sudah taubat atau tidak. Seiingatnya, Luthfi tidak akan puas dengan satu wanita didalam hidupnya. "Ga tau, ga bisa jamin gue. Dia mana tahan sama satu cewel" jawab Barra. Fely kini menyimpan hp nya. Pembahasan di grup chatt bersama teman-temannya sudah selesai. Ia menoleh pada Barra yang sedang mendongkakan wajahnya agar bisa saling bertatapan dengan Fely. Tapi, Fely memicingkan matanya saat ini. Membuat Barra heran ada apa dengan istrinya ini. "Lo, lo ga kaya si Luthfi sama si Ansell kan?" tanyanya. Rupanya, Fely berfikir hal yang buruk lagi tentang Barra. Barra mengangkat kepalanya lalu menarik nafasnya. Rasa sabarnya harus dipertebal lagi setelah ini. Dimana Fely masih saja berfikiran buruk tentangnya. Padahal, Barra sudah jujur tentang perasaannya terhadap Fely. "Gue kan sayangnya sama lo. Gue juga ga kaya mereka berdua. Punya lo aja udah cukup" jawab Barra seadanya. Tapi, dari ekspresinya, Fely seperti belum percaya pada ucapan Barra. "Sumpah Fely. Gue ga pernah selingkuh juga dari mantan-mantan gue. Lagian, nyelingkuhin lo gue bakalan kena masalah gede kali. Nih ya, lo aja cewek pertama yang mama sayang. Kalo gue sampe nyakitin lo dengan perselingkuhan, lo bakalan tau apa yang terjadi sama gue" ucap Barra. "Awas ya lo sampe berani selingkuhin gue. Gue bisa lebih-lebih selingkuhin lo" ucap Fely mengancam Barra. "Gue ga akan pernah selingkuhin lo. Gue sayang banget sama lo" ucap Barra dengan serius. Tapi, Fely menganggapnya sebagai gombalan semata. Fely tidak percaya pada ucapan Barra sekarang. Walau, suaminya itu sudah berkali-kali menunjukan perasaannya terhadap Fely. "Gombal mulu" cibir Fely. "Itu bukan gombal. Gue serius sayang banget sama lo" jawab Barra. Fely memilih untuk kembali memainkan hp nya. Karna, ia belum mengecek akun instagramnya lagi. Siapa tau saja ada dm tawaran endors pada akunnya. Karna Fely juga membuka jasa endors selama ini. Jadi, selain menerima uang dari Barra, Fely juga mempunyai penghasilan sendiri dari hasil endorsnya. "Fel, kalo gue terang-terangan kaya si Luthfi lo ada masalah ga?" tanya Barra yang sudah tidak sabar untuk mengungkapkan pada semua orang jika Fely ini miliknya. Lagi dan lagi Fely menyimpan hp nya. Barra terus saja mengajaknya untuk berbicara. Dan pembicaraan mereka tidak boleh ada yang terfokus pada hp. Itulah yang mereka lakukan untuk menjaga komunikasi satu sama lain. "Ya boleh aja sih, tapi ga sekarang juga" jawab Fely masih dengan pendiriannya yang tidak mau hubungannya dengan Barra diketahui banyak orang. Walau, Fely juga sudah menspill sedikit tentang Barra diakun instagramnya. Yang dimana postingan itu penuh dengan komentar yang menuduh jika Barra dan Fely memiliki hubungan special. "Tapi kapan? Yang ada si Kamal terus ngarep sama lo". "Bar, yang bener aja sih lo cemburu sama orang. Masa kaya si Kamal lo cemburuin?" Tanya Fely yang tidak habis fikir dengan Barra. Pasalnya, dari segi wajah saja Barra pemenangnya. Apa lagi dari segi harta. Fely juga akan memilih jika memang harus selingkuh dari Barra. Setidaknya selingkuhannya itu harus lebih segalanya dari Barra. Bukannya zonk seperti Kamal. "Ya, namanya juga ga suka mah ga bisa liat apapun". Fely menangkup kedua pipi Barra menggunakan kedua tangannya. "Tunggu adem dulu disekolah ya, gue janji gue ga akan terus-terusan rahasiain lo" ucap Fely. Setelah itu mengecup bibir Barra. Tapi, Barra menahan kepala Fely sekarang. Karna Barra yang sudah melumat bibir gadis itu dengan lembut. Bahkan, Barra sudah melesakan lidahnya untuk masuk kedalam mulut Fely. Mengabsen satu persatu deretan gigi rapi gadis itu. Barra juga menggigit kecil bibir bawah Fely. Hal yang ia ketahui sangat Fely senangi selama ini. *** TBC. I hope you like the story Don't forget to vote and comment See you in the next part
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD