Vanesa dan Arkan masuk ke dalam mobil. Vanesa sesekali melirik Arkan yang sedang fokus mengendalikan mobilnya. “Mau ke mana?” tanya Vanesa. “Aku ikut kamu saja, maunya ke mana?” jawab Arkan. Vanesa juga bingung harus ke mana. “Mau makan? Atau jajan? Atau ke mana, aku ikut apa yang membuatmu senang saja.” Arkan mencoba mengusulkan sesuatu. “Ehm, mau makan diangkingan begitu dong. Kayaknya enak itu, angkringan yang lesehan begitu. Ingin seperti suasana di Jogja,” ujar Vanesa. “Boleh, kalau begitu kita cari, ya.” Arkan berusaha menyenangkan hati Vanesa saat ini. Vanesa pun tersenyum ke arah Arkan. Dia sebenarnya merasa tak enak hati, sebab selama ini dia selalu kasar dan acuh terhadapnya. Tetapi, Arkan tetap melakukan hal yang sama meski dia tak pernah mendapatkan ia inginkan. “Arkan,