"Nanti malam aku harus berangkat. Kamu jaga diri baik-baik, ya. Kita berpisah bukan karena tak saling cinta, tapi kita berpisah untuk mengejar cita-cita. Aku yakin, kita mampu melewati ini sekua," ujar Zenio. Vanesa hanya merengkuh tubuh Zenio dengan erat. Tangisannya pecah kala mendengar apa yang dikatakan oleh Zenio untuk dirinya. "By, lihat aku." Zenio melepas pelukannya dan meminta Vanesa menatap dirinya. Vanesa pun menatap dirinya. "Ikuti alurnya, ya. Aku berjanji menjaga hati ini, tapi kita nggak pernah tahu takdir kita seperti apa nantinya. Toh, kalau kamu atau aku atau bahkan kita berdua sampai berpaling, mungkin itu takdir yang sudah di tetapkan sama yang maha segalanya. Jangan menyalahkan keadaan, ya. Kita berdua tetap berusaha, hingga waktu yang menentukan. Kamu baik-baik, ya.