Zenio melangkah secara perlahan menuju teras. Dia duduk terdiam di sana, bingung harus melakukan apa. Dia berbicara takut melukai Vanesa, tapi jika diam malah menyakitinya. "Aku sayang kepadamu, Van. Aku bimbang harus melakukan apa. Aku diam saja seperti orang bego. Aku berat dua belah pihak, nggak bisa milih diantara kalian." Zenio bingung harus bertindak seperti apa. Dia hanya terdiam di saja sepanjang waktu, hingga terlelap dalam tidurnya. Sedangkan Vanesa tetap berada di kamar, hingga hampir seharian dia sama sekali tak keluar dari sana. Harusnya yang mereka kesana bertujuan liburan, senang-senang, malah seperti orang yang sedang bermusuhan. Vanesa yang lelah dengan dirinya sendiri, memutuskan untuk keluar kamar sembari menenteng tasnya kembali. "By, mau ke mana?" tanya Zenio saat