Fighting! Gue mengencangkan ikat kain di dahi gue. Sengaja gue memakainya supaya semangat belajar gue bertambah. Seperti mau maju perang saja. Selain itu tujuan utamanya supaya poni gue tak terkena mata. Gue baru membaca satu halaman catatan gue, Pibi menarik kain yang gue ikat di dahi. "Pibi!" protes gue kesal. "Kenapa? Gue gak suka lo pakai beginian. Poni lo itu lucu!" Dengan kurang ajarnya, dia mengacak~ngacak poni gue. "Sekarang lo udah lucu lagi!" Dia mengatakan gue lucu dengan tampangnya yang super serius. Aneh! Memang dari dulu Pibi mukanya seram, susah tertawa. Gue lanjut belajar lagi. Sementara Pibi bukannya belajar malah rebahan di ranjangnya. Aduh, tingkahnya seperti ini, bagaimana nilainya tak hancur?! Dengan kesal, gue menghampirinya dan menepuk gemas pipinya