Gue masuk ke dalam kamar dan langsung melihat pemandangan menakutkan. Pibi duduk bersila di lantai, didepannya terbuka kotak tupperware milik gue yang berisi pembalut gue! Jiahhhh!! Bagaimana dia bisa menemukan kotak pembalut gue?! Untung sudah gue lepaskan plastik kemasan dan plastik pembungkusnya satu~satu. Jadi pembalut gue telanjang tanpa bungkus. Untungnya lagi, pembalut gue yang model biasa, tidak pakai sayap. Warnanya semu biru karena mengandung gel yang promonya bisa mengentalkan cairan seberapa banyak pun. "Apa ini?" Pibi mengangkat selembar pembalut gue. Mata gue membulat sempurna karenanya. Gawat! Apa gue harus mengakuinya sekarang? Tapi gue belum siap membongkar semuanya. Belum waktunya. "Ehm, itu ... itu lapisan busa untuk mengompres. Lo tau, kan, untuk menurun