Randy menjatuhkan tubuhnya di sofa yang ada di ruang tengah apartemen Rio. Mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celana abu-abunya, lalu mencari kontak nomor Rayana.
“Awas saja kalau sampai dia lupa,” ucapnya lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.
“Kenapa dia gak angkat telpon gue.”
Randy melihat Satria yang sedang berjalan ke arahnya. Ia lalu meletakkan ponselnya ke atas meja.
“Gimana keadaan lo?” Randy lalu menggeser keranjang buah pesanan Satria.
“Gue kira lo mau minta apa, ternyata Cuma buah doang,” ucap Randy lalu kembali menyandarkan tubuhnya.
“Gue sebenarnya mau lo beliin kue juga. Tapi gue kasihan sama lo, yang ada ntar dikira gue ngerampok temen sendiri lagi.” Satria lalu membuka bungkusan parsel buah itu, lalu diambilnya buah apel berwarna merah.
Sambil menik
