Rayana kini sudah berdiri di depan pintu kamar Randy. Tapi ia enggan untuk mengetuk pintu itu, karena ini pertama kalinya dirinya akan masuk ke dalam kamar seorang pria. “Aku ketuk gak ya? kok aku jadi ragu gini sih. Kalau bukan demi Tante Mila, aku ogah ngelakuin semua ini.” “Aku ketuk aja deh, keburu aku ngantuk nanti. Randy juga, ngapain sih pakai nyuruh aku ke kamarnya segala.” Rayana lalu menggerakkan tangan kanannya untuk mengetuk pintu kamar Randy. Tapi, setelah lima menit, pintu itu tak kunjung dibuka. “Ran, buka dong pintunya. Kalau gak aku turun nih.” Tetap tak ada sahutan dari dalam, membuat Rayana menjadi kesal. “Aku pergi loh, Ran.” Rayana mencoba untuk kembali mengetuk pintu Randy sambil menoleh ke kiri dan kanan. Takut ada orang yang melihat dirinya tengah berdiri di de