Dentuman musik mewarnai club malam tempat Lay berada saat ini. Ia memutar gelas wine nya secara perlahan dengan tatapan kosong. “apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Ken, teman sekaligus rekan kerja Lay yang juga sedari tadi duduk disamping Lay. “tidak ada” jawab Lay menolehnya sejenak “benarkah? Tapi wajahmu menunjukkan sedang terjadi sesuatu. Apa karena gadis itu?” Ken menatapnya penuh tanya “gadis mana yang kamu maksudkan?” tanya Lay balik “gadis yang kau tampung di apartemen mu” jawab Ken Lay menghela nafas lelah dan meletakkan gelasnya, “banyak gadis disekitar ku, aku tidak tau yang kamu maksudkan. Mungkin saja dia sudah aku buang” jawab Lay “benarkah, kamu tidak tau gadis yang aku maksud? Bukankah kamu akhir-akhir ini sering memikirkannya” sahut Ken membuat Lay menatapn