Chapter Twenty

1348 Words

Seingat Olin, posisi tidurnya semalam itu membelakangi Dimitri dan ada sebuah guling di tengah-tengah mereka. Tapi pagi ini Olin dibuat terkejut saat sadar jika ia tidur didalam pelukan Dimitri. Tubuh Olin kaku ketika melihat d**a Dimitri yang berada tepat didepan matanya. Aroma tubuh Dimitri bahkan mampu membuat Olin sulit bernafas. Ia menelan ludahnya pelan lalu mendongak menatap Dimitri yang tertidur pulas.  Olin berusaha bangun, tapi Dimitri malah mengeratkan pelukannya. “Sebentar lagi saja, Lin." Ucap Dimitri serak. Khas orang yang bangun tidur. "Aku ingin membuat sarapan. Nanti Al bangun." Ia masih berusaha melepaskan pelukan. Dimitri menghela nafas, lalu melepas pelukan dengan terpaksa dan kembali memejamkan matanya.  Olin merasa bersalah saat melihat Dimitri menutup matanya. Ia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD