Chapter Twenty One

1104 Words

Bunyi suara keyboard memenuhi pendengaran Olin siang itu. Meski tengah sibuk dengan pekerjaannya, senyum Olin tak pernah luntur dari bibirnya. Selama hampir dua minggu belakangan, Olin terus saja tersenyum. Ia bahkan sampai harus mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak banyak tersenyum, tapi itu cukup susah. Ini semua pasti karena hubungannya dan Dimitri sudah semakin dekat. Tidak bisa dipungkiri, kadang Olin akan merindukan Dimitri saat tidak bertemu dengan pria itu sehari saja. Olin lantas menggelengkan kepalanya saat sadar ia kembali memikirkan Dimitri. Aish! Ia sudah seperti remaja yang sedang jatuh cinta saja.  "Kau terlalu banyak tersenyum akhir-akhir ini." Suara itu membuyarkan lamunan Olin. Ia menoleh dan menemukan Andrea yang suda duduk di depan meja kerjanya. Tunggu! Sejak kap

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD