Bab 27

1294 Words

Entah sudah berapa lama Azka menetap di Bandung. Dia melupakan Jakarta karena hatinya ada di sini. Semua pekerjaan dia handle melalui online dan separuhnya dia serahkan pada asistennya yang ada di kantor pusat, Jakarta. Tak lagi berada di hotel, Azka menyewa apartemen untuk memudahkannya dalam bekerja. Seperti sekarang ini, dia duduk di balkon, matanya fokus pada layar laptop—melakukan rapat sambil mengesap kopi pahit. Iya, di saat sedang fokus pada pekerjaan dia lupa pernah menjadi pasien di rumah sakit karena asam lambungnya naik. Sebuah notifikasi masuk pada ponselnya. Dia melirik sekilas, tak ingin mempedulikan pada perempuan yang sedang pada proses perceraian itu. Azka memantapkan dirinya untuk berpisah dengan Rena, tak ingin menoleh hingga hatinya melembut dan dia kembali mengula

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD